7 Tradisi Lebaran di Kampung Halaman yang Dirindukan

Monika Yulando Putri
3 min readApr 22, 2023

--

Hari raya Idulfitri adalah sebuah suka cita. Tak hanya karena lebaran merupakan perayaan sebuah kemenangan melawan hawa nafsu selama bulan suci Ramadan, tetapi juga lantaran beragam tradisi yang tak terpisahkan.

Hari raya adalah sebuah hari yang istimewa. Beragam aktivitas bisa jadi dilakukan satu kali setahun di hari-hari sebelum atau sesudah lebaran. Sebagai orang yang lahir dan besar di kota Semarang hingga sekolah menengah atas, ini lah beragam tradisi lebaran yang kekal dalam ingatan:

Ketupat

Tak lengkap rasanya bila tak ada ketupat ketika lebaran tiba. Ketupat beserta opor dan sambal goreng hati merupakan kuliner khas yang dipersiapkan guna menyambut hari raya Idulfitri. Sebagai kudapan setelah makan ketupat, beraneka kue kering seperti kastengel dan putri salju siap untuk disantap. Bahkan, di kota Semarang ada tradisi bakda kupat atau kupatan yakni perayaan yang dilakukan satu minggu setelah hari raya Idulfitri dengan menghidangkan keputat.

Baju baru

Terkadang, kami mengenakan baju baru ketika hari raya, hal yang membuat kebahagiaan kami bertambah. Namun, jika tidak ada baju baru pun tidak mengapa.

Fitrah

Dalam keluarga kami, amplop yang diberikan dari para orang tua kepada anak atau keponakan disebut dengan fitrah. Momen menerima fitrah ini tentu menjadi momen yang ditunggu-tunggu lantaran kami memperoleh uang dalam jumlah yang cukup besar. Namun, begitu seorang keponakan sudah bekerja, hilang juga jatah amplopnya.

Sungkeman

Setelah menunaikan ibadah salat Idulfitri, kami sekeluarga biasanya melakukan tradisi sungkeman yakni anak duduk bersimpuh atau berjongkok lalu mencium tangan orang tua dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan.

Halalbihalal

Halalbihalal di hari lebaran merupakan sebuah acara silaturahmisi keluarga besar yang sangat menyenangkan. Selain menyambung tali persaudaraan, halalbihalal juga ajang untuk saling mengenal antar keluarga mengingat sebuah momen langka untuk bisa berkumpul dengan keluarga besar.

Ziarah kubur

Mengunjungi makam para anggota keluarga merupakan tradisi yang tak bisa dilepaskan dari bulan suci Ramadhan dan lebaran. Meski mendoakan tak harus dengan mendatangi makam, mengunjungi makam merupakan sebuah momen untuk mendoakan dan mengenang mereka yang terkasih.

Mudik

Setelah menjadi anak rantau di luar kota, momen mudik alias pulang ke kota kelahiran merupakan momen yang amat berharga karena ketika lebaran bisa berada di rumah orang tua dalam waktu yang agak lama. Maka, menjadi sebuah kemewahan apabila kita terus membersamai orang tua.

Tradisi yang Terkena Arus Digitalisasi

Ada tradisi yang harus dilakukan secara fisik semisal ziarah kubur dan sungkeman. Namun, sebagian tradisi dapat dilakukan secara virtual. Ya, sebagian tradisi terus berkembang seiring dengan zaman dan kemunculan internet dan semakin terjangkaunya jasa internet provider. Kemunculan teknologi, khususnya dengan adanya dan internet cepat sungguh makin memudahkan kehidupan. Misalnya, karena alasan kepraktisan, kami memesan opor dan sambal goreng ati melalui iklan yang kami lihat di internet.

Contoh lainnya pada saat terdapat larangan mudik ketika puncak pandemi Covid-19, halalbihalal keluarga dilakukan melalui video call yang didukung oleh internet cepat. Tak hanya itu, berbagi rezeki alias salam tempel kepada keluarga juga bisa dilakukan tanpa tatap muka, cukup transfer ke nomor rekening penerima. Internet cepat memudahkan silaturahmi terus terjaga meski jarak terbentang di depan mata.

Jadi, esensi silaturahmi dapat terus dijaga bahkan apabila silaturahmi tersebut tidak dapat dilakukan secara langsung karena berbagai keterbatasan. Misalnya, karena menikah dengan orang yang berasal dari Sumatera Barat, saya tak bisa tiap tahun pulang ke Semarang ketika lebaran. Namun, internet cepat membantu menjaga silaturahmi lantaran saya bisa melakukan video call dengan keluarga meski raga terpisah ribuan kilometer jauhnya. Segala kebutuhan terkait pertemuan teratasi atas bantuan jasa internet provider yang tersedia.

IndiHome sebagai penyedia internet cepat akan membantumu terus menjaga silaturahmi dengan orang-orang tersayang. Sebagai anak usaha dari PT Telkom Indonesia (Persero), reputasi IndiHome sudah tak diragukan lagi.

Jadi, jangan ragu untuk terus menjaga tradisi lebaran, khususnya mempertahankan esensi silaturahmi, meski terdapat berbagai keterbatasan. Apa tradisi lebaran di kampung halamanmu yang kamu rindukan?

--

--

Monika Yulando Putri
Monika Yulando Putri

Written by Monika Yulando Putri

Analyst, blogger, social media enthusiast. Find me more on monilando.com

No responses yet